Literat dalam Bersyair
Manusia sebagai makhluk yang berbudaya memiliki kemampuan untuk menciptakan kebudayaan. Wujud budaya yang diciptakan manusia menurut JJ. Hoenigman dibagi menjadi tiga yaitu gagasan, aktivitas, dan artefak. Gagasan dalam dalam kehidupan sehari-hari dapat berupa ide-ide, nilai-nilai, atau norma-norma yang berlaku di masyarakat baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Aktivitas dapat berupa kebiasaan atau adat istiadat yang dilakukan secara turun temurun oleh manusia, jika dalam masyarakat jawa dapat dimisalkan seperti tedak siten, nyadran, dan lain sebagainya. Adapun bentuk dari artefak diantaranya adalah patung, meja, kursi, dan syair.
Berbagai wujud budaya tersebut tentu memiliki tujuan tersendiri dalam pembuatannya. Tujuan dari wujud kebudayaan tersebut diantaranya adalah untuk mewariskan nilai-nilai kepada generasi penerus. Sehingga, dari wujud budaya tersebut generasi hari ini dapat memberikan apresiasi, memelajari, dan menerapkan nilai-nilai yang relevan dengan kehidupan hari ini.
Wujud budaya yang digunakan untuk mewariskan nilai-nilai kehidupan diantaranya adalah syair yang kemudian diiringi dengan lantunan hingga lazim disebut musik. Terlepas dari khilafiah ulama mengenai halal dan haram syair atau musik, sesungguhnya salah satu wujud budaya ini telah ada sejak zaman Nabi Muhammad salallahu ‘alaihiwassalam. Hasan bin Tsabit adalah sahabat Rasullullah salallahu‘alaihiwassalam yang mahir bersyair. Hasan bin Tsabit sering melantunkan syair ketika hendak memasuki medan peperangan dengan tujuan untuk memompa semangat kaum muslimin. Syair yang dilantunkan oleh Hasan bin Tsabit tentu memiliki tujuan yang baik yaitu untuk menguatkan keimanan. Imam As-Syafii dalam kitab Al-Qushairiyah tidak mengharamkan syair dengan catatan isi dari syair tidak melailaikan dari keiman dan bertujuan untuk menambah keimanan.
Di era modern ini, syair kemudian berkembang di mana tidak hanya dilisankan dengan lantunan tetapi diiringi dengan alat musik. Tetapi, sebaiknya syair yang dilantukan tetap bermakna dan bertujuan untuk menambah keimanan, serta tidak melalaikan.
Beberapa waktu yang lalu sempat viral sebuah tayangan grup musik yang menyanyikan sebuah lagu berbahasa arab di salah satu ajang pencarian bakat yang bertema islami. Penyebab viralnya tanyangan tersebut adalah makna dari syair atau lagu yang berjudul Ya Tabtab tersebut tidak melukiskan keislaman bahkan menjurus kepada melalaikan.
Mundur sedikit ke belakang, lagu bernafaskan islam berjudul Aisyah (radiallahuanha) Istri Rasulullah (salallahu‘alaihiwassalam) sempat menjadi trending di platform youtube. Setelah viral dan dikenal publik, lagu tersebut mendapat kritik karena penyebutan Sayyidah Aisyah radiallahuanha yang belum sesuai. Beberapa waktu kemudian lagu tersebut digubah dengan mengubah beberapa liriknya sesuai dengan arahan dari ulama.
Berdasarkan dari dua syair tersebut kita dapat belajar bahwa aktivitas bersyair tidak terlepas dari usaha pemahaman makna sebelum menyampaikannya. Untuk memahami makna sebuah syair tentu dibutuhkan aktivitas pembacaan yang intensif agar didapatkan makna yang utuh. Berdasarkan pemaknaan tersebut dapat disimpulkan kelayakan dari sebuah syair untuk disampaikan kepada publik dan disesuaikan dengan konteksnya. Sehingga syair yang bermakna dapat menjadi amal kebaikan bagi musisi atau penyair itu sendiri.
Beberapa uraian sebelumnya memang banyak membahas syair dari sudut pandang Agama Islam. Lalu bagaiman dengan syair yang tidak bernafaskan Islam atau religi. Tentunya beragam, ada yang bermakna dan membangun karakter. Ada pula yang kurang bermakna dan melalaikan. Contohnya tidak perlu penulis sampaikan di tulisan ini karena pembaca lebih tahu dalam hal ini. pada intinya kegiatan bersyair tidak hanya kegiatan untuk mencipta sebuah wujud budaya, lebih dari itu terdapat makna yang dikirim dalam syair tersebut. Oleh sebab itu, akan lebih bijak apabila penyair menyampaikan syair yang bersifat membangun dan didahului dengan pemaknaan yang mendalam terhadap syairnya.
I like this site very much, Its a real nice situation to read and incur information.Money from blog
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.
I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article. https://www.binance.com/pl/register?ref=YY80CKRN
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.