Bangsaku
Karya : Iklima Hilda Rahmi

Melangkah, seperti susuri pecahan kaca tajam
Berdarah, seperi tetesan keringat di pagi yang berlari
Menembus semua medan
Kami, tak lagi miliki kulit hewan
Atau batang pepohonan
Kaki berjalan tanpa alas,
Menikmati perihnya kehidupan yang kejam
Menopang berat badan yang cacingan
Dan secuil harapan
Tubuh layu dan kelaparan adalah teman
Berjalan ringkih menahan kekosongan yang kian menggerogoti
Meski begitu, kami miliki harta yang berarti
Semangat keyakinan, meski hanya menggenggam bambu dan belati.
Apalah artinya alas kaki
Jika do’a tak kita yakini
Biarlah luka terkoyak menganga
Menyisakan bercak darah untuk kutinggalkan sebagai pertanda
Ayahmu yang gugur
Tidak serta menguburkan kekerdilan
Ayahmu yang mati
Tidak meninggalkanmu untuk memelas dikasihani
Bukan tanh yang dijanjikan Tuhan
Hanya negara yang bertahan untuk berkembang
Dilambangkan dengan merah putih
Diwarisi lagu kebangsaan; Indonesia Raya
Kini Indonesia namanya,
Tanahnya luas, lautnya lepas
Bermacam suku, budayanya tergilas
Alam khatulistiwa yang elok mempesona,
Namun masih saja terjajah meski telah merdeka