Merumuskan Ide Karya Tulis Ilmiah
Sumber: https://www.gramedia.com/literasi/jenis-jenis-penelitian/

Menyusun karya tulis ilmiah berupa Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Skripsi, Tesis, hingga disertasi tentu diawali dengan perencanaan yang terukur dan sistematis. Langkah awal yang dilakukan ketika hendak menyusun karya tulis ilmiah diantaranya adalah penentuan ide atau topik penelitian. Penentuan ide atau topik penelitian menjadi penting karena akan menentukan jalannya penelitian mulai dari latar belakang hingga penentuan  metode yang tepat untuk mendapatkan data hingga analisisnya. Oleh sebab itu, ide penelitian sebaiknya dirumuskan dengan dasar yang jelas dan penuh pertimbangan. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan ide atau topik karya tulis ilmiah yang dapat dilakukan.

  1. Observasi lingkungan atau masyarakat

Karya tulis ilmiah pada umumnya ditulis untuk dua tujuan. Pertama, bertujuan untuk mendeskripsikan suatu keadaan yang ada di masyarakat atau lingkungan. Kedua, bertujuan untuk memberikan solusi bagi peroblematika yang ada di masyarakat atau lingkungan. Oleh sebab itu, karya tulis ilmiah yang yang baik adalah karya ilmiah yang berangkat dari keadaan masyarakat atau lingkungan yang sebenarnya.

Karya tulis ilmiah yang berasal dari kegiatan observasi akan mampu menggambarkan keadaan sosial masyarakat yang sebenarnya. Hasil karya tulis ilmiahnya dapat dipertanggungjawabkan validitasnya. Solusi yang didapatkan juga tepat sasaran dan memiliki tingkat kebermanfaatan yang tinggi.

Isu yang diangkat dalam karya tulis ilmiah berdasarkan kegiatan observasi tidak harus berupa isu yang besar atau mencakup suatu negara. Seorang peneliti atau penulis dapat mengangkat topik atau masalah yang mengakar dan belum ditemukan solusinya oleh masyarakat di lingkungan sekitarnya. Hal ini akan membuat karya tulis ilmiah yang dihasilkan menjadi lebih fokus dan bermanfaat bagi masyarakat sasaran.

Metode observasi ini cocok digunakan untuk merumuskan ide atau topik pada kegiatan ilmiah berupa pengabdian, riset, dan pengembangan masyarakat menuju ekonomi kreatif. Sehingga karya tulis yang dihasilkan minimal dapat menggambarkan keadaan masyarakat atau menjadi studi untuk program pemberdayaan masyarakat.

  1. Literasi Riset atau Penelitian Terdahulu

Riset atau penelitian terdahulu dapat kita temukan pada esai, terbitan jurnal ilmiah, laporan penelitian, dan bentuk publikasi ilmiah lainnya. Pembacaan terhadap penelitian terdahulu bertujuan untuk mencari kelemahan dari penelitian-penelitian atau kegiatan ilmiah yang telah dilakukan. Kelemahan tersebut menjadi peluang bagi seorang ilmuan untuk merumuskan ide atau gagasan yang nantinya akan dikembangan menjadi karya tulis ilmiah dan dilaksanakan sesuai prosedur yang dipilih.

Akses publikasi penelitian di era digital tidak terbatas pada ruang dan waktu. Laman-laman web publikasi ilmiah seperti sinta.kemdikbud.go.id, garuda.kemdikbud.go.id, doaj.org, scopus.com dan sejenisnya memberikan kita kemudahan untuk mengakses publikasi ilmiah nasional hingga internasional. Kemudahan akses tersebut dapat kita manfaatkan untuk mendapatkan ide atau gagasan baru yang belum pernah dilakukan oleh ilmuan terdahulu untuk kita laksanakan.

  1. Literasi Buku

Membaca buku khususnya buku-buku ilmu pengetahuan dapat menguatkan pengetahuan pembaca mengenai suatu teori. Penguasaan teori akan memotivasi pembaca untuk menerapkannya. Penerapan dari teori tersebut bertujuan untuk menguji teiri tersebut atau dijadikan sebagai solusi dari permasalahan yang ada di masyarakat.

Literasi buku sebaiknya diimbangi dengan cara yang pertama yaitu pengamatan atau observasi lingkungan. Hal ini bertujuan untuk menyeimbangkan pengetahuan mengenai suatu teori dengan kepekaan penulis terhadap suatu fenomena. Sehingga ketika penulis menemukan fenomena yang ada di masyarakat, penulis secara langsung akan mendapatkan ide untuk diterapkan pada fenomena tersebut. Begitupun sebaliknya, ketika penulis menguasai sebuah teori penulis akan secara langsung menautkan pada fenomena yang ada di masyarakat.

Cara-cara yang dipaparkan di atas sesungguhnya memiliki keterkaitan satu sama lain. Cara-cara tersebut dapat diterapkan oleh penulis atau peneliti tidak hanya untuk menggali ide penulisan karya tulis ilmiah. Lebih dari itu, penulis atau peneliti dapat memupuk kepekaan terhadap suatu fenomena yang ada di masyarakat sehingga mampu memberikan solusi secara cepat, tepat, efektif, dan bermanfaat.

Penulis: Duwi Saputro